Mercedes GP Wujudkan Mimpi Penderita Cacat

Siapa bilang teknologi di F1 tidak bisa menolong sesama. Buktinya, Tim Mercedes GP bisa membantu Mathius James, seorang anak 14 tahun mendapatkan tangan kiri palsu yang dibuat oleh Touch Bionics, penyedia teknologi canggih prostetik.

James yang terlahir tanpa tangan kiri merupakan penggemar berat F1. Dengan kekurangannya tersebut, membuat James berinisiatif menulis surat kepada Mercedes GP yang ditujukan kepada Ross Brawn meminta donasi untuk memperoleh lengan prostetik fungsional i-LIMB yang harganya sulit terjangkau.

Perwakilan teknis tim kemudian menghubungi Touch Bionics untuk memulai diskusi awal bantuan apa yang mereka perlukan untuk membantu James. Timbul niat Brawn dan Touch Bionics untuk saling bertukar ilmu memaksimalkan potensi prostetik guna membantu penderita cacat seperti James dan mengembangkan mobil F1.

“Surat James untuk tim sangat menyentuh dan bermakna tertentu,” kata Brawn di Autosport, Kamis (18/8/2011). “Melihat lebih dekat i-LIMB, kami menyadari bagaimana teknologi kami di F1 memiliki kesamaan dengan yang digunakan untuk membuat tangan palsu yang canggih. Kami mungkin bisa menawarkan sinergi dengan Touch Bionics untuk membantu penelitian berharga mereka,” jelas Tim Prinsipal Mercedes GP tersebut.

“Kami telah bertemu Mathius dan mendengar  langsung bagaimana perangkat baru ini akan meningkatkan kualitas hidupnya adalah sebuah kesenangan, bahwa kontak awal kami kini membawa sebuah kesimpulan positif,” bilang Brawn.

Ducati Terus Kembangkan GP11.1

Senin kemarin, Ducati terus mengembangkan motor Desmosedici GP11.1. Langkah ini dilakukan pabrikan motor di Borgo Panigale bukan hanya untuk musim ini saja, tapi juga untuk jangka panjang.

Seperti diketahui, sejumlah tim MotoGP melakukan tes di Sirkuit Brno, Senin kemarin. Tes ini dilakukan untuk mengembangkan motor mesin berkapasitas 1000cc. Yang mana, rencananya mesin itu akan digunakan untuk musim depan.

Motor Ducati GP11.1 sendiri pertama kali digunakan oleh Valentino Rossi pada MotoGP Belanda. Motor itu merupakan pengembangan sasis dari motor 2012. Sejak saat itu, pabrikan motor asal Italia itu terus mengembangkan motor GP11.1.

Manajer umum Filippo Preziosi dan tim kreatif mesin Ducati membicarakan motor GP11.1. Preziosi menjelaskan, hasil tes itu tidak hanya untuk balapan musim ini saja, tapi juga balapan masa mendatang.

"Perubahan yang kami lakukan selama tes di Brno bertujuan untuk membuat motor menjadi lebih cepat lagi. Sekarang, kami bekerja untuk masa jangka panjang supaya para perancang bisa menemukan generasi motor terbaru," ungkap Preziosi.

"Oleh sebab itu, kami membutuhkan modifikasi yang sangat besar untuk mengevaluasi tingkah laku motor, ketika Anda mencoba melakukan hal seperti ini," lanjut pria asal Italia itu, dilansir dari situs resmi MotoGP, Kamis 

Perayaan 20 Tahun Debut Karir Schumacher

GP Belgia akan menandai perjalanan karir 20 tahun seorang Michael Schumacher di dunia balap F1. Hal ini tentu spesial bagi pembalap Jerman tersebut sehingga dirinya berniat mengundang seluruh paddock untuk berpesta.

Schumacher bukanlah sosok asing di dunia balap F1, karena dirinya sudah masuk jajaran legenda. Bagaimana tidak, tujuh kali dirinya berhasil menggondol juara dunia F1GP bersama Ferrari dan hingga kini belum ada yang bisa menandingi rekornya.

Pria kelahiran Hurth ini mengawali karirnya di F1 dengan membela tim Jordan-Ford di GP Belgia tahun 1991. Walau disebut sebagai ‘Talenta terbaik setelah Stefan Bellof’ oleh jurnalis Jerman usai menjalani sesi kualifikasi, Schumacher gagal menyelesaikan lomba karena masalah kopling.

Pembalap yang akrab disapa Schumi ini kemudian meraih gelar juara dunia perdananya di F1GP 1994 bersama tim Benetton. Tahun 1996, pembalap Jerman ini hijrah ke Ferrari dan berhasil mencetak sejarah disana. Tidak kurang dari lima gelar juara dunia F1 direngkuhnya, yakni pada F1GP musim 2000, 2001, 2002, 2003, dan 2004.

Pembalap yang kini berusia 42 tahun ini sempat menyuarakan keputusan untuk pensiun di tahun 2006. Namun tampaknya dirinya tidak bisa membohongi diri sendiri sehingga memutuskan kembali ke F1 bersama tim Mercedes di tahun 2010 dan tanpa terasa 20 tahun sudah karirnya berjalan sejak pertama kali debut di GP Belgia tahun 1991 silam

“Itu (20 tahun debut perjalanan karir) akan menjadi momen spesial bagi saya. Saya akan mengundang seluruh paddock untuk minum pada sabtu sore,” ujar Schumacher kepada surat kabar Express seperti disitat dari Crash, Rabu (17/8/2011).

Walau karirnya di Mercedes tidak lagi mengkilap seperti dikala masa jayanya bersama Ferrari, nampaknya hal itu bukan halangan bagi Schumacher untuk berpesta. Selamat berpesta, Schumi !
(hmr)

Jari Tangan Nadal Melepuh

 Kasus unik dialami oleh Rafael Nadal. Jari sebelah kanan petenis asal Spanyol itu 'kebakar', saat sedang makan di sebuah restoran. Beruntung, jarinya tidak mengalami cedera parah.

Tapi, setelah kejadian tersebut petenis nomor dua dunia itu terpaksa bermain dengan memakai perban pada dua jari tangan kanannya, tengah dan telunjuk.

"Saya mengalami terbakar. Saya mengalami sebuah insiden kecil pada sebuah restoran beberapa hari yang lalu," jelas Nadal dilansir Reuters, Kamis (18/8/2011).

"Itu hanya sebuah insiden. Hot plate-nya sangat panas sekali dan saya jadi sedikit terbakar," lanjut petenis asal Spanyol itu, mengenai kondisi yang membuatnya tidak nyaman.

Beruntung, insiden itu tidak mengganggu performa Nadal. Dia berhasil melaju ke babak selanjutnya Cincinnati Masters dengan mengalahkan Julien Benneteau 6-4 7-5.

"Sedikit mengganggu. Jika Anda melihat ada jari yang melepuh, Anda bisa bayangkan. Saya akan memperlihatkannya kepada Anda sekarang," tandasnya.

Juara Olimpiade Itu Bunuh Diri


Mantan juara lompat galah Olimpiade asal Perancis, Pierre Quinon, ditemukan bunuh diri di usia 49 tahun. Hal ini diumumkan federasi atletik Perancis, Kamis.
Quinon merupakan peraih medali emas cabang lompat galah di Olimpiade Los Angeles 1984. Sebelumnya, ia memecahkan rekor dunia dengan lompatan setinggi 5.82 meter.
Quinon mengundurkan diri pada tahun 1992 dan kemudian membuka usaha restoran di selatan Perancis.  Meski demikian, ia juga terlibat dalam persiapan penyelenggaraan lomba atletik master di Lyon pada tahun 2015.
Quinon merupakan bagian dari generasi emas atlet lompat galah Perancis yang dilatih Jean-Claude Perrin, termasuk Thierry Vigneron. Quinon mencetak rekor dunia setinggi 5.82 meter saat berlomba di Cologne pada 1982.
Rekor ini kemudian segara dipecahkan oleh Vigneron. Namun, pada Olimpiade Los Angeles 1984, Quinon menjadi orang Perancis pertama yang meraih medali emas lompat galah Olimpiade. Sementara Vigneron merebut medali perunggu.
Polisi masih menyeldiiki alasan Quinon bunuh diri.